Bunga Rafflesia

 garuda bengkulu
bunga Rafflesia_Rafflesia arnoldii atau padma raksasa merupakan tumbuhan parasit obligat yang tumbuh pada batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma. Spesies Raflesia yang lainnya juga memiliki inang yang sama. Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

Rafflesia arnoldii tidak memiliki daun sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi dari pohon inangnya. Bentuk yang terlihat dari bunga Raflesia ini hanya bunganya saja yang berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya hingga akhirnya tumbuh bunga yang hanya mekar seminggu. Bunga Raflesia adalah identitas provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (melati putih atau Jasminum sambac) dan puspa pesona (anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis) berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Deskripsi Morfologis

Rafflesia arnoldii yang memiliki bunga yang melebar dengan lima mahkota bunga.  Bunga menjadi satu – satunya bagian tumbuhan yang terlihat dari Rafflesia arnoldii, karena tidak adanya akar, daun dan batang. Satu bunga terdiri dari lima kelopak kasar yang berwarna oranye dan berbintik-bintik dengan krim berwarna putih. Pada saat bunga mekar, diameternya dapat mencapai 70 hingga 110 cm dengan tinggi mencapai 50 cm dan berat hingga 11 kg.

Rafflesia arnoldii memiliki organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik, dalam satu rumah yang terdapat di bagian tengah dasar bunga yang berbentuk melengkung seperti gentong. Proses penyerbukan pada bunga raflesia dibantu oleh serangga yang tertarik pada bau bunga yang menyengat.  Kuncup-kuncup bunga terbentuk di sepanjang sela-sela batang dengan masa pertumbuhan bunga dapat memakan waktu sampai 9 bulan dan masa mekar sekitar 5-7 hari, kemudian bunga raflesia akan layu dan mati.

Ekologi dan habitat

Persebaran dan habitat raflesia tersebar di hutan pegunungan bawah Jawa Barat, hutan dataran rendah di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah hutan dataran rendah Taman Nasional Meru Betiri, serta hutan tropis di Pulau Sumatera. Beberapa lokasi yang sering ditemui tumbuh bunga Rafflesia arnoldii antara lain di Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Pusat Pelatihan Gajah Seblat di kabupaten Bengkulu Utara, dan Padang Guci Kabupaten Kaur, Bengkulu. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sendiri telah ditetapkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ini. Hingga saat ini bunga raflesia belum berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya.

Dari sekitar 30-jenis raflesia di seluruh dunia, hanya satu spesies yang dianggap terancam punah yakni Rafflesia magnifica yang tumbuh di Filipina. Salah satu jenis Raflesia yang sudah bisa tumbuh di luar habitatnya adalah Rafflesia patma.

Ancaman

Tingginya laju deforestasi, kebakaran hutan, serta makin menurunnya luas hutan alam Sumatera menjadi ancaman serius bagi kelestarian Rafflesia arnoldii. Selain itu, ancaman juga datang dari masyarakat yang merusak dan mengambil putik bunga raflesia untuk   dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

pesawat tercepat 2016


garudabengkulu- Lockheed Martin mengumumkan sedang mengembangkan sebuah jet tempur yang mampu melaju 6 kali kecepatan cahaya.
Jauh lebih cepat dari jet tempur lainnya.
Disebut Hypersonic Test Vehicle 3X, atau HTV-3X, pesawat ini memiliki enam kali lebih cepat dibandingkan Boeing 747-8, yang telah terpilih menjadi pesawat kepresidenan Amerika Serikat berikutnya.
Kecepatan ini diklaim tidak akan mampu terkejar oleh pesawat tempur mana pun yang dimiliki oleh musuh-musuh AS.
Chief Executive Officer Lockheed Martin Marillyn Hewson mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa kemajuan signifikan telah berhasil tercapai dalam proses pembuatan jet temput baru tersebut.
"Kami mencapai beberapa terobosan di HTV-3X. Dan kita sekarang memproduksi sebuah pesawat yang terkendali, low-drag, stabil secara aerodinamis baik dalam kecepatan sub-sonic, trans-sonic, super-sonic hingga hypersonic,” ujar Hewson dalam sebuah pernyataan.
"Dan yang paling penting, kami membuktikan sebuah pesawat hipersonik dapat diproduksi dengan harga yang terjangkau. Kami memperkirakan biaya produksinya kurang dari AS$1 miliar," dia menambahkan.
HTV-3X diklaim akan tiga kali lebih cepat dari jet tempur F-22 Raptor, terbang pada kecepatan 4.600 mil per jam - yang berarti hanya butuh waktu lima setengah jam untuk mengeliling bumi, atau 6 menit untuk rute Jakarta-Surabaya.
Pada saat yang sama, legenda Lockheed Skunk Works sedang membuat pesawat hipersonik rahasia lainnya termasuk Falcon HTV-2.

Biawak_The green UNIB